Wednesday 28 March 2012

Cause I ain't giving up for love!




Baby you know that
Maybe it's time for miracles
Cause I ain't giving up on love
You know that, Maybe it's time for miracles
Cause I ain't giving up on love
No I ain't giving up on us


(Adam Lambert - Time for Miracles)


How two strangers become lovers, is always be a great and funny story for me. It's a miracles.


Dulu setiap pulang ngerias si emak selalu cerita gimana si pengantin yang dirias ini dulunya ketemu, awalnya gw sebel kalo si emak uda cerita beginian, pertama karena gw menganggap si emak suka ngurusin urusan orang, kedua karena ngga penting buat gw, yg penting adalah mereka pake jasa si emak yang artinya dapet duit :P
Tapi setelah gw pulang ke Lampung dan gw didaulat untuk jadi asisten si emak dan selalu kebagian untuk memake - up pengantin lelaki dan perempuan, ternyata nggak perlu ditanya si pengantin bakalan cerita dengan sendirinya gimana mereka ketemu saat dirias, dan ini jadi bagian favorit gw dari merias pengantin.

Banyak cerita pertemuan yang gw denger, tapi setiap pasangan punya cerita yang berbeda. Ada beberapa cerita yang berkesan, salah satunya cerita dari pasangan kak N dan bang Y. Kak N ini tetangga gw, orang Bali juga, rumahnya persis sebelahan sama rumah gw yang dulu. Kak N ini kenal dengan bang Y lewat chatting, waktu itu tahun 2002an belom ada Facebook, jadi masih pake MiRc, kebetulan sama - sama orang Bali jadi mungkin kak N merasa bang Y ini bisa dipercaya. Dan komunikasi berjalan lancar, satu kendalanya waktu itu bang Y tinggal di Jakarta dan kak N di Lampung. Dari chatting via MiRc pindah ke SMS, dari SMS maju ke telponan. Sampe di satu titik mereka merasa ada ketertarikan dan si bang Y bernyali tinggi untuk menemui kak N dengan dateng langsung ke rumahnya, padahal mereka belum pernah ketemu sama sekali. Wanita mana yang tidak melting kalo ada laki - laki yang sebegitu NIATnya untuk mengenal dia. Bang Y diterima dengan baik sama keluarga kak N dan mereka memutuskan untuk berpacaran. One day, Mama kak N cerita ke si emak tentang bang Y, dan berdasarkan deskripsinya ternyata bang Y itu adalah keponakan dari Om gw, iparnya si emak dan si emak kenal baik dengan keluarga besarnya bang Y di Jakarta. Disini, fenomena dunia sempit terjadi. Ternyata kami masih saling terkait hubungan keluarga jadi, berhubung pacaran cuma dilakukan lebih banyak via telpon dan sms, semakin mudah untuk kak N mempelajari latar belakang bang Y dari si emak. Semakinlah bulat tekad mereka untuk pacaran lebih serius, dan mereka akhirnya menikah. Kata si emak, kalau orang yang benar - benar berniat baik untuk saling mengenal dan memang benar ada ketertarikan pasti segala usaha dan upaya bakalan dilakukan untuk ketemu, walaupun itu artinya seperti orang bodoh yang ngga tau Lampung tiba - tiba datang dan ketuk pintu rumah untuk langsung ketemu seperti yang bang Y lakukan. Pernah gw tanya ke bang Y, "kokniat amat dateng ke Lampung??" Jawabannya kalau disimpulkan kira - kira jadinya begini : "Yah, beginilah nasib kami para perantau, menjadi minoritas yang berusaha mempertahankan agama, sulitnya mencari pasangan memaksa harus melebarkan sayap kemana - mana, dan sekalinya ketemu yang pas harus maju terus pantang mundur". At this point, four thumbs up buat bang Y.

Yang membuat gw terkesan dengan cerita ini bukan akhir dari cerita pertemuan mereka. Mereka memang akhirnya menikah, happy ending. Tapi ternyata Tuhan cuma kasi kebahagiaan sebentar, bang Y tiba - tiba meninggal 3 tahun setelah mereka menikah karena kecelakaan. He's so young (T__T), mereka bahkan belum punya anak. Waktu itu gw udah kuliah di Bandung, dan habis tutup telpon dari si emak gw langsung nangis, inget dengan wajah ceria kak N dan bang Y waktu mereka cerita awal ketemu mereka di ruang tamu rumah gw, dan dengan cepatnya bang Y pergi. Sad ending. It makes me wondering, why bad things happen to good people????? 
Om mokshantu, swargantu, ksamantu, murcantu, suniantu. 
Om ksama sampurna ya namah swaha


Rest in peace bang Y ;(


Cerita yang paling baru, yang bakalan nikah tanggal 10 nanti kak W dan bli M, orang Bali juga. Awalnya mereka dikenalin sama saudaranya kak W. Dikenalinnya cuma lewat sms gitu, karena si kak W di Bandar Lampung, bli M di Lampung Selatan. Lalu, sms berlanjut ke telpon, dan karena merasa cocok bli M dateng ke rumahnya kak W ketemuan. Awalnya si orang tuanya kak W ngga terima karena salahnya kak W dia ngga cerita tentang bli M, jelas aja ortunya kaget tiba - tiba someone from nowhere yang tidak diketahui asal - usulnya dateng ke rumah nemuin anaknya, sampe si bli M harus menyebutkan saudaranya kak W yang ngenalin mereka baru ortunya nerima dengan baik. 

Itupun belum selesai ceritanya, dari situ ternyata si kak W suka dengan bli M, tapi bli M ngga begitu suka, setelah mereka memutuskan nikah baru bli M bilang kalo dulu ngga suka alasannya karena fisiknya ngga sesuai dengan apa yang bli M pengenin *sadis*. Komunikasi terputus, kata kak W jadinya kaya peribahasa : "habis penasaran sepah dibuang".  

Tapi emang dasarnya jodoh, si kak W ketemu lagi dengan bli M setelah 2 tahun ngga ketemu, ketemunya di Pura waktu odalan. Mereka ngga saling sapa, tapi bli M liat kak W sama keponakan kecilnya, keliatannya keibuan banget *katanya*. Sebulannya lagi ngga sengaja ketemu lagi karena urusan kerjaan, disitulah bli M ngeliat gimana kerjanya kak W, gimana cara dia menangani masalah, baru keliatan kalo kak W ini pinter *katanya*. Bli M mulai cari - cari info lagi tentang kak W dari sudara dan temen kerjanya, menurut kabar yang beredar, walaupun fisiknya memang ngga cantik kaya model, ngga mulus, langsing dan putih kaya penyanyi Korea *bli M bener - bener menggunakan kata - kata ini waktu cerita* ternyata orangnya cerdas, dewasa dan perhatian. Mulailah Bli M mendekati lagi, awalnya kak W ngga mau, karena terlanjur kesel bli M memutus komunikasi tanpa alasan yg jelas, tapi dengan segala upaya *katanya* bli M berhasil PDKT ke kak W dan keluarganya, dan semakin mengenal, semakinlah bli M yakin kalo kak W ini bisa jadi ibu dan istri yang baik dan mereka menikah, totalnya butuh waktu 4 tahun. Dan so far, dari beberapa pasangan penganten, mereka ini pasangan paling sableng yang pernah gw temuin, but they look so deeply in love, aiiih.... kalo mereka baca ini pasti idungnya kembang kempes semua deeeh!

Pelajaran yang bisa diambil dari dua cerita itu adalah :

  1. Cerita sukses mereka adalah karena mereka tidak mudah menyerah dengan keadaan.
  2. Jangan hanya lihat fisik, fisik itu tidak abadi, nanti tua berkeriput, setelah mati terbakar api, yang penting dan abadi adalah kepribadian, sampai matipun tetap dikenang, bagaimana kita bisa menilai kepribadian seseorang kalau kita ngikutin pepatah : dari mata turun ke hati?
Sebagai pemirsa setia National Geographic atau Nat Geo Wild dan Animal Planet gw sering banget nonton Killing Weaponnya berbagai jenis binatang, dan satu kesimpulan yang bisa gw tarik bahwa semakin cerah warnanya, semakin cantik kulit, atau penampilan suatu binatang, semakin dia berbisa. Contoh : kadal oranye, warnanya bagus banget, cerah ceria, tapi ternyata dia bisa membunuh ular, membunuh kodok, bahkan walaupun dia berhasil ditelan bulat - bulat sama pemangsanya, si pemangsa yang bakalan mati karena bisa si kadal begitu kuatnya, dan setelah si kodok mati, kadal keluar lagi hidup2 dari mulutnya si kodok.
Dan hal yang sama (semakin cerah warnanya, semakin cantik kulit, atau penampilan suatu binatang, semakin dia berbisa) menurut gw juga berlaku untuk manusia, karena Tuhan menciptakan manusia tidak sempurna, kadang - kadang penampilan luar bisa sangat menipu, bagus rupanya, busuk hatinya dan berdasarkan pengalaman ini memang benar terjadi. 
That's why I love geeks :)

Tapi ngga bisa di generalisasi juga sih, ada beberapa orang beruntung yang diberi kelebihan sama tuhan, berwajah menawan, berhati emas dan pintar. Mungkin anak gw nanti yang begitu, hehehe.

Monday 26 March 2012

Testimonial

Stuck ngerjain tugas Kespro, capek liat Undang - Undang, bosen baca kasus berkali - kali tapi belum juga dapet pencerahan mau nulis pembahasan apa. Buka DVD kenangan folder LTA temen - temen kuliah, kirain teh ada yang jadi penelitian KDRT, tapinya lupa kalo proposalnya ditolak Prof.H yah waktu itu... padahal mah kalo ada saya bisa nyontek teori - teorinya (T_____T). 
Akhirnya malah baca - baca buku kenangan versi Kereatif yang dibuat tim buku kenangan dalam versi PDF. Ngakak - ngakak sendiri bacain testimonial orang - orang, inget jaman dodol, kayanya gw sama Diani dan Intan yang paling telat ngumpulin deh sampe berkali - kali di omelin sama Ade via SMS. 
Great idea, Great Job Ade Yulida dan tim ^_^

Ini nih sebagian yang kebaca jelas dan bisa di snapshoot dengan lurus :

1. Komentar yang bagus - bagus bikin idung kembang kempis
Yang ngebingungin, ini bijaksananya dalam bidang dan sisi mana yaaa??? Saya aja bingung :P



Singkat, jelas, dan padat sekali saudara!


2. Komentar yang mengatakan saya AUTIS (ini cuma sebagian, kalo dihitung totalnya ada 20 orang yang bilang saya autis *padahal udah sembuh tauuu*





Udah mah autis, apatis deui oh Diani Aliansy, kejam nian kau sama akuuuu (>.<), apalagi itu kutu Novel???


3. Yang mendoakan
Bagian yang ini gw bingung, mereka ini tulus mendoakan atau ngeledek?? Tapi mudah - mudahan doa kalian dikabulkan As Soon As Possible ya kawan :D





4. Yang memberi pesan positif
Harusnya mereka inilah yang disebut bijaksana



Kayanya kurang ditambahin "kepandaian mengkamuflasekan tindakan tidak memperhatikan dosen di kelas" kali ya ci :)

5. Yang memberi pesan jangka panjang (walopun ternyata ngga butuh waktu 5 tahun si gw udah di Lampung nih Joooy, kapan nih aku bisa masuk Universitas Mama Joy, hehehe)



6. Yang bawa - bawa suku dan kota asal



tambahan : dan sekarang balik lagi ke Lampung







Yang ini udah mah bawa - bawa suku, tapinya salah. Saya dateng dari Lampung eceu... bukan dari Bali, tapi karena memuji saya maafkan, hehehe.

7. Yang  minta traktir (teu sopan kamu mah!)


Cumload teh naon?? Sejenis cumi - cumi yang loadingnya lama gitu??

8. Yang mengucapkan terima kasih

Sama - sama Reny Octora, masa - masa "sulit" penuh perjuangan bersama kau dan Diani, dilempar kertas, dibentak, lari sana - sini, ngga makan seharian, so worthed kan akhirnya lulus sama - sama juga :)


Kebetulan punya gw ngga sadis - sadis amat testimoninya, ada beberapa temen yang dapet testimoni super sadis, seperti melampiaskan unek - unek yang 5 tahun ngga keluar kaya yang ini :




Tapi yah sesuai gelar kita SST, pastinya semua Sama Sama Tau kalau apapun yang ditulis, yang baik - yang buruk semuanya tujuannya 1 : demi perbaikan diri kita, justru teman yang baik itu adalah teman yang jujur mengatakan kita baik ketika memang melakukan hal yang benar dan mengkritik ketika kita salah bertingkah.

Kalau dulu di Friendster ada kolom testimonial untuk kasi pandangan kita tentang si empunya friendster mungkin isi buku (lebih tepat dibilang e-book kali yah) ini hampir sama maksudnya dengan itu, dan ide kereatif ini semakin kreatif karena testimonial ini ditulis dengan tangan, mengingatkan kalau dulu kita adalah ahli menulis tangan karena laporan SOAP yang luar biasa dan mengingatkan kita tulisan - tulisan tangan temen - temen yang dulu pernah kita tiru waktu bantuin nulis SOAP, yang pernah kita kata - katain karena ngga kebaca. Suatu saat nanti kita berkumpul lagi, ayoooo KAPAN REUNIAN?????

Saturday 17 March 2012

Save Room for My Love (postingan dikala kuliah telaah kritis)

Bongkar - bongkar file lagu jaman kuliah, nemu 1 lagu yang udah lama banget ngga gw denger.
Suaranya John Legend bikin melting.


John Legend - Save Room




Say that you'll stay a little

dont say bye-bye tonight

say you'll be mine
just a little bit of love
is worth a moment of your time.
Knockin' on your door just a little
it's so cold outside tonight
let's get a fire burning 
oh I know I'll keep it burning bright
if your stay, wont you save, save

Save room for my love
Save room for a moment to be with me
Save room for my love
Save a little, save a little for me
Won't you save a little
Save a little for me

This just might hurt a little
love hurts sometimes when you do it right
dont be afraid of a little bit of pain
pleasure is on the other side.
Let down your guard just a little
i'll keep you safe in these arms of mine
hold on to me pretty baby
you will see I can be all you need if you stay
won't you save, save
Oh c'mon, make time to live a little
don't let this moment slip by tonight
you'll never know what you're missing
'till you try, ill keep you satisfied if you stay
won't you save, save


____________________________________________________________________________


Won't you save a room for me?????

Won't you sacrifice your time just for a moment to be with me????

Friday 16 March 2012

Angkot Phobia

Seneng deh Lampung punya BRT. Trans Bandar Lampung itu memang kendaraan umum paling TOP BGT yang pernah Lampung punya. Damri aja kalah, fasilitasnya OK, pelayanannya OK. Kalau semua halte udah jadi pasti bakalan lebih OK lagi.

Semenjak pertama kali BRT di uji coba, gw orang rumah yang paling excited. Semangat 45 pengen nyobain  naik BRT. Dan paling heboh kalo liat BRT. *ndeso banget!!!*
Walaupun sempet kurang peminat karena harganya mahal, sekarang setelah turun harga dan Damri diberhentikan trayeknya, BRT makin rame peminat. Seneng aja rasanya liat BRT mulai penuh - penuh, bahkan sering pada berdiri - berdiri. Nyokap sewot, gw dituduh jadi simpatisan sejatinya pak Herman (walikota) karena selalu ngebagus - bagusin BRT. Padahal, sebenernya yang bikin gw seneng bukan karena Lampung mulai berkembang karena punya bus Trans sendiri, yang bikin seneng itu : Ada BRT = ANGKOT berkurang bahkan sebentar lagi dihapuskan keberadaannya dari muka bumi Bandar Lampung.

Angkot Lampung udah jadi musuh gw dari dulu, dari jamannya gw SMA semenjak Kangen Band merajalela. Hampir semua angkot di Bandar Lampung kalo kita naikin lagunya pasti Kangen Band, entah mereka bagi - bagiin CD gratis ke semua tukang angkot atau gimana, hampir 1 jam dalam sehari gw didera lagu melayu ngga jelas yang tak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu. Udah mana angkot disini di modifikasi dengan speaker yang segede - gede alaihim. Bayangkan kalian di sekap dalam angkot dengan lagu Kangen Band bervolume besar. Ini menimbulkan 1 trauma.

Setelah 5 tahun pergi merantau dan Kangen band masuk penjara, bukan Kangen Band yang jadi musuh gw dalam dunia perangkotan,  di bulan pertama gw di Lampung, entah berapa kali gw berantem sama tukang angkot gara - gara gaya menyetir mereka yang ugal - ugalan, berasa jadi pembalap F1 tapi ngga kesampean. Pernah juga negur supir karena mereka setel volume musik terlalu keras sampe bikin kuping pekak, bukannya dikecilin supirnya malah marah dan makin dibesarin, karena kesel gw turun dan gw bentak supirnya. Hasilnya, orang - orang di dalam mobil ikutin jejak gw turun semua. Hahahaha... rasakan kau!!!

Gw ngga pernah naik angkot lagi sejak 6 bulan yang lalu gw pindah ke Lampung.
Sombong????
Ngga bisa diajak susah????
Payah!!!!
Manja!!!!

Hah, terserahlah kalian mau bicara apa.... Angkot di lampung raya ini telah berhasil membuat gw trauma mendalam. Ada satu lagi kejadian yang membuat gw bener - bener ngga mau lagi naik angkot. Kalau kalian mengalami hal yang sama, mungkin kalian jg akan trauma. Terakhir gw naik angkot, gw dimuntahin anak kecil. Sekali lagi biar dramatis : DIMUNTAHIN!!!! Bayangkan saudara - saudara, gw lg duduk manis menikmati semilir angin gelebug dari jendela angkot yang ngesot sana sini, nyelip sana - sini, tiba - tiba seorang anak menguras isi perutnya, tepat di pangkuan gw. Gw menyalahkan si supir karena nyetirnya seenak jidat, jadi deh si anak mual dan menganggap gw sebagai kloset yang pantas dimuntahi. Dari situlah...... tidak pernah lagi gw naik angkot. Lebih baik gw nunggu Damri, berdiri empet - empetan, atau nungguin BRT lewat dari pada harus naik angkot atau tidak pergi sama sekali. Cukup... cukup sekali gw dimuntahin.

Sejak itu juga gw semangat ngelancarin nyetir, emang dasarnya ngga berbakat di bidang kendara mengendarai, gw butuh waktu lama untuk belajar nyetir. Bikin guru lesnya ngelus - ngelus dada (yup, gw pake jasa les nyetir karena babeh gw bukan guru yg baik, ngeboncengin gw naik motor aja dia nabrak pohon kelapa apalagi ngajarin gw nyetir, aduh...) dan entah berapa kali si guru les mengeluarkan kata "astaghfirullah", gw cuma bisa bilang : "sabar ya pak...., saya memang ngga berbakat di bidang otomotif".

Kalo dulu setiap naik angkot gw cuma bisa mengeluh, coba gw belajar nyetir dari dulu, setelah bisa dan dimanfaatkan menjadi supir pribadi si emak dan si babeh yang jd males nyetir setelah gw lancar, sekarang gw mengeluh coba gw dulu ngga belajar nyetir, hahahaha. 

BRT membuat segalanya menjadi lebih terang, keterbatasan lahan parkir di kota ini bikin gw males bawa mobil kemana - mana, lebih baik naik BRT, tinggal duduk, bayar, nyampe, adem, bersih lagi. Betis ngga gede sebelah karena injek lepas kopling terus disaat macet, ngga emosi karena angkot yang berenti seenaknya ditengah jalan  atau diomelin tukang parkir yang jutek - jutek karena gw sampe sekarang entah kenapa ngga bisa - bisa parkir paralel. Atau di kedip - kedipin supir - supir truk lintas yang lewat dijalanan depan rumah, uuurrrggghhhh!!!!

Apalagi kalo BBM beneran naik, BRT bakalan jadi transportasi andalan gw deh. Tempat ngajar dilewatin jalur BRT, kampus juga di lewatin BRT.
Ucapkan selamat tinggal ke si Item yang menemani gw selama 6 bulan, dia pasti seneng ngga gw pake dengan semena - mena tiap hari, biarkan dia beristirahat dengan tenang dan cuma dipake ke daerah tanpa jalur BRT. Saya mau pindah ke lain hati, pindah ke si Ijo Ngejreng pake tapis.

Seperti kata pak Herman, transportasi publik macam ini bagus buat mendisiplinkan masyarakat, jadi ngga ada lagi tuh yang ngeberentiin di sembarang tempat, naik dan turun di tempat yang sudah ditetapkan. Yang bawa kendaraan lain juga ngga terganggu, tingkat kecelakaan karena bersenggolan di jalan juga berkurang. Dan efek positif lainnya adalah berkurangnya angka kejahatan di dalam angkot dan menyerap banyak tenaga kerja. Good solution pak Herman! *dibaca emak makin lah gw dibilang simpatisan setia*

KEREatif

Kuliah kesehatan, terutama kebidanan dan keperawatan yang adalah pendidikan vokasi yang 60%nya diisi praktek, keberadaan phantom (boneka peraga) dalam proses pendidikan itu penting. Kalau ngga ada phantom mahasiswa cuma belajar mengawang - ngawang. Kalau berdasarkan segitiga pengalaman yang dulu diajarin bapak dosen Teknologi Pendidikan katanya pengalaman tiruan itu lebih baik dari pada hanya melihat gambar atau video. Nah, pengalaman tiruan berarti belajar melakukan tindakan di phantom, setelah mahir di phantom, lulus ujiannya, baru ke manusia. Tapi kendalanya, phantom itu harganya sangat mahal saudara - saudara, bisa jutaan, puluhan, ratusan tergantung kecanggihan phantomnya.

Di pedalaman, seperti di Lampung raya ini, institusi pendidikan kesehatan, terutama di tempat gw kerja sekarang memiliki phantom yang sangat minim, phantoom tubuh doang sebiji, sudah. Ngga ada yang lain lagi. Dan phantom yang mereka punya itu terbuat dari bahan keras, entah apa namanya, jadi ngga bisa ditusuk, ditekuk, atau diobrak - abrik lainnya. Nah, karena keberadaan phantom yang sangat membingungkan gw untuk ngajar anak - anak, maka dengan polosnya gw minta phantom ke bagian akademik. Hasilnya? Gw cuma dikasi senyum yang ngga manis sma sekali dari si bapaknya. Bisa gw artikan senyumnya sebagai : " Lo pikir harga phantoom murah apa?? Belinya pake daon???"
Atas jawaban ini gw pun kebingungan, mencari ide, gimana caranya mahasiswa gw bisa belajar menyuntik, meng-infus, memasang kateter (selang yang dimasukkan ke saluran kencing) tanpa phantom.

Pertimbangan gw :
Mau belajar infus ke temen sendiri : mereka udah pernah dan hasilnya tangan mereka hematom (bengkak) semua.
Mau belajar nyuntik ke temen sendiri : gw serem ni anak tremornya (gemeter) ngga ketulungan dan jarum patah di dalem, habis lah sudah....
Mau belajar pasang kateter ke temen sendiri : gw bisa diamuk sama orang tua mahasiswa.
Intinya gw memandang percobaan yang invasif ke temen sendiri itu ngga etis, mau percobaan ke binatang aja harus ada izinnya, apalagi ke manusia langsung.

Gw akhirnya memutuskan untuk menghabiskan materi yang teori - teori dulu sambil gw memikirkan gimana caranya gw ngajar praktek tanpa phantom. One day, gw mondar - mandir sendiri di laboratorium tempat kerja, buka - buka semua lemari cari benda apa yang bisa gw manfaatkan. Sampe gw ngeliat ada papan dibungkus kassa, yang biasa mereka pake jadi bidai. Inget dulu pernah belajar implan pake sarung tangan dan bantalan implan, gw jd berpikir, ini "sesuatu". Gw buka lagi lemari lain dan menemukan satu sarung tangan karet panjang yang sudah robek. Ini "sesuatu" juga. Dan akhirnya gw menggabungkan keduanya dan menjadikannya sebagai phantoom tangan untuk mereka belajar penyuntikan intra cutan dan pemasangan infus. Begini hasilnya :
Gw jiplak tangan kiri ke bidai yang dibungkus sarung tangan panjang pake permanent marker, trus gambarin vena sesuai alur vena di tangan kiri, sesuaikan besar kecilnya dengan vena asli yang di tangan. Hasilnya di gambar ke dua, anak - anak bisa belajar pasang infus seolah - olah ke phantoom tangan yang sesungguhnya. Bahkan dibandingkan dulu gw belajar di kampus, phantoom ini lebih menyerupai keadaan asli ketika memasang infus ke kulit karena tekstur karet di satung tangan lebih mirip dengan kulit.

Masalah terpecahkan, untuk praktek suntik gw minta mahasiswa bawa busa tebal, dan waktu mereka belajar busa tinggal di pegang disesuaikan dengan lokasi penyuntikannya.







Untuk kateter, ada cara yang sangat mudah dan murah. Busa bekas mahasiswa belajar suntik gw colong bawa pulang. Sampe rumah gw print gambar vulva sesuai dengan ukuran busa, supaya mirip aslinya ukuran busa yang gw ambil 30x30 cm. Trus gw tempel dan kasi bolongan sesuai dengan 2 lubang di bagian vulva. Hasilnya seperti gambar.
 Itu busa biasa yang dipakai belajar hecting, dari tukang panglong kayu yang biasa dipake sofa. Trus ngebolonginnya pake pensil, jadi pas seukuran dengan kateter yang 16G.
Sengaja yang dibolongin uretra dan vagina biar mahasiswa bisa ngebedain, kalau pasang kateter merka harus memasukkan kemana. Saat ujian mereka bisa sekalian diuji anatominya, dan menjadikan 1 lubang lainnya sebagai jebakan.

Nah, bagian belakang gw jahit satu plastik bening yang dipake buat bikin es batu atau bungkus sayur, dengan panjang kira - kira 15 cm. Ini akan seolah - olah menjadi ureter, jadi mahasiswa bisa benar - benar merasakan ada tahanan ketika kateter sudah mencapai tempat yang dituju. Dan ini juga bermanfaat waktu mahasiswa belajar mengisi ujung  kateter dengan aquadest, mereka bisa lihat langsung ada gelembung di dalam yang menyebabkan si kateter ini ngga merosot lagi keluar.



Waktu gw berkutat di rumah bikin ini, si emak ngetawain gw habis - habisan, katanya : "kamu niat banget sih, orang yang punya yayasan aja cuek aja institusinya ngga punya alat". 
Si babeh minta gw nutupin gambar pake kain *lebay deh beh, haha*. 
Dan sampe di kampus, si bapak administrasi teriak - teriak liat gw bawa gambar vulva yang dibolongin, "ibu itu apaaaaa???, mau diapain ituuuu????"
Mahasiswa tanya : "bu, ini inspirasinya dari mana???", gw jawab : "mutih 3 hari 3 malem".

Sebenernya sih bisa aja gw ngga bikin beginian, cukup liatin video, selesai. Masalah mereka nanti gimana toh masih bisa belajar di lapangan praktek langsung. Cuma gw rasanya ngga puas kalau mereka ngga paham banget apa yang gw sampein. Apalagi suatu saat mereka di lapangan kalau ngga bisa masang kateter yang disalahin ya dosennya. Dan lebih parah lagi takutnya mereka salah masukin, kateter dimasukin ke orificium vagina yang masih nona panjang urusannya. Jadi lebih baik niat dari pada merasa berdosa.

Sebenernya sedih, kok bisa institusi berdiri tanpa sarana dan prasarana, gimana izinnya bisa keluar???? Tapi ya begitulah faktanya di lapangan. Mungkin kalian yang tidak mengajar di kota sebesar Bandung atau Jakarta juga mengalami kendala yang sama. Tapi keterbatasan bukan berarti kita menyerah dengan keadaan. Ada banyak alternatif lain, gunakan apa yang ada untuk mengajar. Kere bukan berarti tidak aktif. Jadilah KEREatif.

Tuesday 13 March 2012

Tips Menelaah Jurnal

Setelah mendapatkan jurnal di tangan, obrak - abrik google dan menemukan jurnal yang tepat, yang selanjutnya menjadi perkara adalah : Gimana caranya tau ini jurnal baik atau ngga? 

Semua jurnal yang ada di google belum tentu jurnal yang baik, entah itu dari segi metodenya, hasilnya, diskusinya, dll. Sebaiknya, jangan mudah untuk menelan mentah - mentah hasil dari sebuah jurnal, kita harus melihat dulu 3 hal : sebut saja dia VIA (Validity, Importantcy, Applicability). Artinya, kita nilai dulu apakah jurnal ini valid, hasilnya penting untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan apakah bisa diterapkan atau tidak.

Nah, gimana caranya supaya kita bisa tau apakah jurnal itu memenuhi unsur VIA atau tidak??? Kalau versi rumitnya banyak, cuma yang dijelaskan di postingan ini adalah versi yang paling mudah, paling sederhana yang penulis pelajari selama kuliah dan bekerja. Sekali lagi, kalau ada yang tidak sesuai atau ada masukan, mohon di comment.

Sebelumnya, harus diketahui kalau jurnal itu ada 2 jenis, ada jurnal teori dan ada jurnal praktek. Jurnal teori itu isinya studi pustaka atau review tentang suatu masalah. Sedangkan jurnal kasus isinya adalah hasil penelitian yang sebener - benernya penelitian.

JURNAL TEORI
Kalau menelaah jurnal teori itu ngga perlu, karena sama aja dengan baca artikel, cuma pastikan kalau apa yang dia tulis referensinya jelas. Yang penting dalam membaca jurnal teori adalah gimana caranya kalian mendapatkan yang kalian cari tanpa harus ngartiin kalimat per kalimat. Kalo gw, biasanya baca dulu sekilas, di stabilo-in mana yang penting dan kira - kira gw butuhkan. Nah kalau udah habis sampe belakang dibaca, baru di translasikan bagian - bagian yang di stabilo-in doang, karena kadang kita mengerti ketika membaca tapi ketika menuliskan kembali langsung bengong dan bingung merangkai kata. Makanya, biar ngga wasting time and energy lebih baik baca 2 kali dari pada translasiin satu - satu. Kalau susah juga ngartiinnya, bisa dengan bantuan google translate. Cuma mengartikan dengan google translate itu ngga efektif kalau kalian mengetikkan terlalu banyak, lebih baik hanya menggunakan google translate untuk satu atau dua kata saja.

JURNAL KASUS
Menelaah itu diperlukan untuk jurnal - jurnal kasus, terutama yang paling sulit kalau jurnalnya berupa uji klinis. Untuk telaah jurnal uji klinis, bisa kalian baca cara yang sangat lengkap dan mudah dimengerti di buku Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis (M. Sopiyudin Dahlan).
Untuk jurnal - jurnal kasus lain, bisa dengan menggunakan cara berikut :

1. Mengenal Komponen Jurnal Kasus
Kalau orang mau menulis di jurnal tertentu, dia harus mengikuti tata cara penulisan yang ditentukan. Tapi pada umumnya tiap jurnal itu sama urutannya. Urutan jurnal pada umumnya :
a. Judul (Title)
b. Nama Penulis (Writer)
c. Abstrak (Abstract)
d. Pendahuluan (Introduction)
e. Metodologi Penelitian (Methods)
f. Hasil (Result)
g. Diskusi (Discussion)
h. Kesimpulan dan Saran (Conclusion)
i. Ucapan terimakasih (Acknowledgement)
j. Daftar pustaka (Literature)
Bagian - bagian ini tertulis jelas di jurnal, biasanya di bold.

2. Menelaah Perbagian Jurnal
a. Judul (Title)
Judul jurnal harus memenuhi beberapa komponen yaitu : tidak terlalu panjang atau terlalu pendek, enggambarkan topik utama penelitian, menarik minat untuk membaca, menggunakan bahasa baku.

b. Nama Penulis (Writer)
Sebaiknya penulis memberikan penjelasan dimana ia bekerja atau universitas tempat kuliahnya dan alamat korespondensi, terutama alamat email, karena kalau penelitinnya menarik dan kalian membutuhkan masukan atau ingin menanyakan sesuatu akan lebih mudah untuk menghubungi penulis.

c. Abstraksi (Abstract)
Abstrak yang baik adalah abstrak yang mengandung komponen IMRAD (Introduction, Methods, Result dan Discussion). Dan abtsrak ini harus ditulis sejelas namun sesingkat mungkin.

d. Pendahuluan (Introduction)
Pendahuluan sebuah jurnal biasanya berisi alasan penelitian (berupa angka - angka yang menunjukkan besar masalah), teori yang mendasari penelitian (apakah ada kesenjangan antara teori dengan praktek?), tujuan penelitian (tujuan umum dan khusus, atau beberapa penelitian hanya menuliskan tujuan umumnya saja). Buat yang lagi bikin tugas akhir, bagian pendahuluan jurnal ini bisa kita ambil besar masalah yang dia tuliskan sebagai referensi, atau teori yang mendasari.

e. Methods
Bagian ini berisi metode penelitian apa yang digunakan, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan besar sampel, variabel - variabel yang diteliti, teknik pengolahan data, rencana pengolahan dan analisis data. Pada bagian ini kalian harus bisa menilai apakah metode yang digunakan tepat untuk menjawab tujuan penelitian? Siapa populasinya? Apakah metode samplingnya tepat, siapa saja yang bisa menjadi sampel? Pengolahan data yang digunakan apakah sesuai dengan metode penelitian???
Bagian metode ini adalah bagian yang paling susah di mengerti, kadang - kadang menurut kita cocok semua tapi begitu liat hasilnya jadinya malah ngga sesuai, untuk bagian ini banyak - banyaklah tanya ke dosen, karena pemahaman di bagian ini memudahkan kita ketika akan menjalankan penelitian kita sendiri nanti.

f. Hasil
Hasil penelitian memuat tabel dan grafik hasil penelitian, penjelasan hasil berupa kalimat, dan memuat interval kepercayaan serta semua hasil penting yang bisa menjawab tujuan penelitian. Pada bagian ini kalau kalian yakin bahwa penelitian ini baik dan memenuhi komponen VIA hasil penelitian bisa kalian ambil sebagai bahan referensi baik untuk pendahuluan atau pembahasan dalam tugas akhir.

g. Diskusi, Kesimpulan dan Saran
Pada bagian diskusi biasanya peneliti menyampaikan keterbatasa penelitiannya, baik secara tersirat atau tersurat, kalau ada keterbatasan (pasti ada sih sebenernya) liat bagaimana analisis penulis terhadap masalah tersebut dan kalian nilai sendiri, apakah keterbatasan tersebut memberi pengaruh besar pada hasil penelitian. Dan lihat juga apakah peneliti sudah menghubungkan hasil penelitiannya dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya.
Pada bagian kesimpulan peneliti menuliskan semua hasil penting penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Pada bagian saran peneliti menuliskan saran yang relevan dengan hasil penelitian dan diharapkan saran yang dituliskan adalah saran yang applicable (dapat diterapkan).

3. Menelaah ke-VIA-an jurnal
Itu kalau kita melihat hanya dari cara penulisan, setelah kalian membaca dan menemukan bagian - bagian diatas, dan melihat kekurangannya, sekarang saatnya masuk ke bagian ini dari telaah jurnal. Tentukan ke-VIA-an jurnal dengan :

a. Validity (Validitas)
Ada beberapa hal yang harus dilihat dalam menentukan validitas penelitian :
  • Validitas seleksi : artinya subjek yang diteliti harus benar - benar memenuhi kriteria, contoh : penelitian tentang prematuritas dan kadar elastase serviks, artinya yang menjadi subjek adalah pasien yang memenuhi kriteria prematur, masuk kriteria inklusi dan tidak memiliki kriteria eksklusi, dan liat juga dia menentukan kriteria inklusi dan eksklusinya bener apa ngga, liat teorinya seperti apa.
  • Validitas informasi : peneliti harus menjelaskan prosedur pengambilan data yang dilakukan, semakin jelas peneliti mengungkapkan cara pengukurannya semakin mudah kita menentukan validitas informasinya. Contoh : penelitian prematuritas dan kadar elastase serviks, liat gimana cara dia ngambil apusan serviks? siapa yang ngambil apusannya? alat apa yang dipakai untuk mengukur kadarnya? kalau ada ketidakjelasan disini maka kita pertanyakan lagi, kalau yang ngambil apusannya bukan orang yg ngerti yg mana serviks pasti hasilnya salah, kalau yg ngukur pake cara yg salah hasilnya juga salah. Jadi intinya validitas informasi ini memudahkan kita menentukan ini peneltian datanya bener apa ngga, hasilnya kira - kira bisa kita percaya apa ngga. Kalau ada informasi yang tidak dijelaskan secara rinci oleh penulis pembaca harus menilai sendiri apakah kekurangan itu bisa diterima atau tidak.
  • Validitas pengontrolan perancu : berbagai faktor perancu atau confounding factor kalau tidak dikendalikan bisa mempengaruhi hasil penelitian jadi hasil penelitiannya bias. Untuk mengontrol variabel perancu ini bisa dilakukan dengan matching atau dengan statistik. Peneliti harus menyampaikan apa variabel perancunya, dan gimana cara dia mengendalikannya. Liat lagi teori, apakah ada variabel perancu yg belum dia kendalikan? kalau ada dia jelaskan ngga kenapa (biasanya dibahas di diskusi), kalo ternyata memang tidak dia perhatikan, curigai hasil penelitian ini biasnya tinggi.
  • Validitas analisis : pada bagian ini lihat apakah metode analisis yang dipakai penulis sesuai dengan tujuan penelitian dia, gimana interval kepercayaannya, nilai P nya. Contoh : kalau dia meneliti perbandingan uji yang dipakai uji T kalau distribusi datanya normal, kalau ngga normal pake Uji Mann Whitney. Validitas analisis juga berkaitan dengan bagaimana dia menginterpretasi hasil analisisnya.
  • Validitas eksterna : jumlah sampel penelitian menentukan apakah penelitian ini dapat di generalisasi atau tidak, semakin besar sampelnya semakin baik hasilnya. Kalau menurut bukunya pak Sopiyudin suatu penelitian dibulang validitas eksternanya baik kalau sampelnya cukup dan diambil secara random. Mengenai berapa jumlah sampel yang baik, bisa cari di literatur, banyak buku yang menjelaskan tentang ini. Besar sampel minimal itu tergantung dari jenis penelitiannya.
  • Selain validitas - validitas, harus dilihat di bagian pembahasan atau diskusi, apakah ada penjelasan yang logis (dari referensi yang dipercaya) tentang hasil penelitian, dan apakah hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya. Semakin konsisten hasil penelitian maka kita akan semakin percaya bahwa ada hubungan kausal (sebab akibat) yang kuat antara variabel - variabel yang diteliti. 
b. Importantcy (Kepentingan)
Lihat apakah penelitian ini memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu, intinya mah apakah penelitian ini penting apa ngga. Buat apa meneliti kalau hasilnya ngga bisa memberikan "sesuatu".

c. Applicability (Penerapan)
Penelitian yang applicable adalah penelitian yang dapat diterapkan di tempat pembaca. Semakin applicable penelitian akan semakin baik. Applicability bisa dilihat dengan mempertimbangkan faktor ketersediaan alat dan bahan, tenaga medis, biaya, agama, sosial dan budaya yang berlaku.

Yak, demikianlah penjelasan panjang kali lebar sama dengan luas dan 2 kali panjang tambah lebar sama dengan keliling - keliling. Semoga bisa dimengerti dan bermanfaat :)


Sumber :
1. Pedoman Telaah Jurnal (Tim Pengajar Mata Kuliah Epidemiologi, Pasca Sarjana Umitra 
    Bandar Lampung).
2. Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis (M. Sopiyudin Dahlan).
3. Seseorang yang dengan pengalaman bekerja bersamanya berjasa sekali mengisi otak saya 
    yang sebelumnya banyak space kosong menjadi sedikit lebih terisi.

Siapapun Bisa Comment di Blog Saya

Pemberitahuan
Buat eneng - eneng, akang - akang, om - om, tante - tante, bapak - bapak, ibu - ibu sekalian sekarang bisa comment di blog saya tanpa harus punya Google id loooh... sudah saya buka untuk umum.
Jadi yang sebelumnya melayangkan protes karena udah ngetik panjang - panjang taunya harus punya Google id saya mohon maap, hehehe... awalnya takut ad comment - comment negatif yg tidak diinginkan gitu.
Tapi baiklah, demi kemajuan blog saya, saya dan kemaslihatan umat #mulai lebay# maka dengan ini saya menyatakan bahwa Comment terbuka untuk semua khalayak di muka bumi ini.
Sekian, Terima Kasih.

Sunday 11 March 2012

Jangan Kirimi Aku Bunga

Aku mendapat bunga hari ini
meski hari ini bukan hari istimewa dan bukan hari ulang tahunku
Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar
dan ia melontarkan kata - kata yang menyakitkan.
Aku tau ia menyesali perbuatannya
karena hari ini ia mengirimi aku bunga.

Aku mendapat bunga hari ini
Ini bukan hari ulang tahun perkawinan kami atau hari istimewa kami.
Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai mencekikku
aku bangun dengan memar dan rasa sakit di sekujur tubuhku
Aku tahu ia menyesali perbuatannya
karena ia mengirimi bunga padaku hari ini.

Aku mendapat bunga hari ini
padahal hari ini bukan hari ibu atau hari istimewa lainnya
semalam ia memukul aku lagi, lebih keras dibanding waktu yang lalu
aku takut padanya, tetapi aku takut meninggalkannya
aku tidak punya uang
lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak - anakku?
namun aku tahu ia menyesali perbuatannya semalam
karena hari ini ia kembali mengirimiku bunga.

Ada bunga untukku hari ini
hari ini adalah hari istimewa : ini adalah hari pemakamanku
Ia menganiayaku sampai mati tadi malam
kalau saja aku memiliki cukup keberanian dan kekuatan
untuk meninggalkannya
aku tidak akan mendapat bunga lagi hari ini
(ditulis oleh NN)

Teruntuk semua perempuan dan juga laki - laki yang berada di belahan bumi ini, 
damai di dunia dimulai dari rumah.
__________________________________________________________________________________

Faktanya :
45% wanita pernah mengalami kekerasan berupa : tamparan, tendangan atau pukulan
75% wanita yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga pernah mencoba untuk bunuh diri
77% laki - laki merasa maskulinitasnya akan berkurang apabila wanita tidak menuruti kemauannya
55% wanita menganggap bahwa kekerasan adalah bagian dari pernikahan

Gw dapet puisi ini dari dosen Kespro. Kebetulan minggu ini topik seminarnya Kekerasan Terhadap Perempuan dan Pelecehan Seksual. Kalau topik ini hanya dibahas di forum yang isinya perempuan semua. kaya dulu gw di D3 atau D4, kami akan punya pemahaman yang sama, pandangan yang sama dan visi misi yang sama tentang bagaimana cara mengatasi kekerasan dan pelecehan, tapi ketika di forum ada laki - laki dan ada perempuannya seperti di kelas pasca gw sekarang, pembahasan tentang topik ini jadi panjang, memanas dan rasanya ngga bakalan ketemu titik temunya. Waktu 60 menit, molor sampe 2 jam dan ngga semua masalah terbahas.

Di kelas gw sekarang perempuan 60% laki - laki 40%. Nah, ketika membicarakan topik KDRT dan Pelecehan, kami para perempuan akan berpandangan bahwa sesuai lagu sabda alam : "wanita di jajah pria sejak dulu", perempuan selalu jadi korban. Tapi para laki - laki punya sanggahan, kata lagu sabda alam juga "laki - laki takhluk pada sudut kerling wanita", jadi sebenernya kalau wanita itu ngga bikin ulah, laki - laki juga ngga akan terpancing untuk melakukan perbuatan kasar. 

Sekarang gw paham, kenapa kebijakan tentang KDRT dan pelecehan tidak pernah berhasil, angka kejadiannya masih juga tinggi, orang - orang yang punya wawasan pendidikan yang TOP BGT aja masih punya pandangan yang salah, bagaimana dengan orang - orang di luar sana, para lelaki atau perempuan yang tidak pernah terpapar materi Kesehatan Reproduksi, yang dipahami dari Sehat Reproduksi paling cuma kehidupan seksual terpenuhi dengan baik dan bisa berkembang biak, padahal jauh - jauh - jauh lebih kompleks dari itu.

Waktu gw D4, dosen Kespro gw laki - laki, beliau sudah sepuh tapi bijak dalam memberikan materi ini, Prof.H selalu memngingatkan bahwa perempuan itu tidak boleh lalai. Laki - laki akan lari kalau istrinya di rumah pakai daster tiap hari, tapi kalau pergi kondangan bedandannya 3 jam. Harusnya, perempuan itu berdandan untuk suaminya, di rumah, bukan di tempat kondangan. Kalau ini gw setuju.
Tapi kalau seperti yg salah satu teman bilang : pelecehan atau perkosaan itu banyak terjadi karena perempuan memakai baju seksi. Laki - laki kalau dipancing begitu ya gimana ngga khilaf"
ini gw ngga setuju, dan dosen gw pun sama tidak setujunya. Bagaimana bisa, perempuan yang sudah menjadi korban perkosaan atau pelecehan, sudah mendapat sakit fisik dan psikologis harus lebih dibuat sakit lagi karena dituduh sebagai sumber masalah. Istilah dosen gw VIKTIMISASI. Jahat, sadis, kejam.

Mendewakan gender juga ngga baik, yang benar adalah keseimbangan. Seperti sebuah quotes yang pernah dikasi dosen Kespro lain di D3 :

Woman was made from the rib of man, 
She was not created from his head to top him, 
Nor from his feet to be stepped upon, 
She was made from his side to be close to him,
From beneath his arm to be protected by him,
Near his heart to be loved by him.


Kunci penyelesaian semua masalah kekerasan adalah : wanita harus pintar, pintar memilah mana pernuatan yang wajar dan mana yang kurang ajar.
Kekerasan baik fisik maupun psikologis tidak diperkenankan dalam sebuah pernikahan, ketika hal ini terjadi jangan diam, cari perlindungan, nyawa jangan disia - siakan.
Walaupun... pada prakteknya, menerapkan ini di Indonesia sulit karena faktor sosial budaya yang cenderung menomorduakan wanita.

Someone Like You

Gara - gara lagunya yang galau maksimal neng Adele dapet 6 Grammy Awards, dan banyak yang suka karena lagunya terutama yang Someone Like You itu menyentuh. Dalam kasus gw, lagunya Adele bisa aja jadi soundtrack, tapi harus ada beberapa lirik yang harus direvisi, lebih bagus kalau lirik lagu Someone Like You diubah jadi :

Judul : Someone Like Better Than You


I heard that you're settled down
That you found a girl and you're married happy now.
I heard that your dreams came true.
Guess she gave you things I didn't give to you.

Old friend, why are you so shy?
Ain't like you to hold back or hide from the light.

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind, I'll find someone like better than you
I wish nothing but the best for you too
Don't forget me, I beg
I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead, "

You know how the time flies
Only yesterday was the time of our lives
We were born and raised
In a summer haze
Bound by the surprise of our glory days

Nothing compares
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known how bittersweet this would taste?

Never mind, I'll find someone like better than you
I wish nothing but the best for you
Don't forget me, I beg
I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead."



Ya, begini lebih baik. Ngapain cari yang sama kalau bisa dapet yang lebih baik :)
I wont find someone like you, I'll find someone better than you!

Thursday 8 March 2012

Tips Cari Jurnal di Google

Google itu memang segalanya, kalo bisa dinikahin gw mau deeeh... semua ada disitu. Termasuk satu hal yang menjadi makanan sehari - harinya anak kuliahan : JURNAL, terutama lagi anak kuliahan D3 dan D4 Kebidanan UNPAD dan Medika Obgin yang mau tidak mau, terpaksa tidak terpaksa, suka tidak suka, diminta cari jurnal tiap hari, ngebahas jurnal sehari 3 kali dikelas, belom lagi kalo udah ngumpulin banyak - banyak taunya ngga ada yang di Acc, sabar ya nak..... suatu saat kalian akan paham betapa beruntungnya kalian pernah mendapat siksaan macam itu :)

Karena banyak yang request minta materi nyari jurnal dan telaah jurnal dengan senang hati dibikinin tutorialnya disini, semoga membantu, dan saya mohon ampun dulu ke dr.Ari karena waktu dibutuhkan datanya hilang, hehehe, ini saya bikinin lagi dok :P
_______________________________________________________________________________________

Banyak yang bingung gimana caranya nyari jurnal, sekalinya nemu jurnal harus log in dan bayar. Sebenernya banyak jurnal yang bisa diakses gratisan. Karena kebanyakan mahasiswa adalah kurang modal maka tutorial ini memfokuskan pada CARA MENCARI JURNAL GRATISAN. Semangat??? Yak, mari kita lanjutkan!

Cari jurnal itu bisa dengan dua cara saudara - saudara :

a. Lewat Google
Kebanyakan orang mencari jurnal di Google dengan mengetikkan kata kunci trus di kasi PDF belakangnya, cara ini bisa juga tapi akan lebih baik kalau kalian menggunakan fasilitas Google Scholar atau kalau di bahasa Indonesia jadinya Artikel Cendikia. Google Scholar itu adalah salah satu fasilitas yang disediakan Google yang menampung jurnal - jurnal ilmiah dari berbagai website, yang gratis ataupun yang berbayar. Gimana caranya masuk ke Google Scholar?
1). Kalau googlenya masih berbahasa Indonesia ganti dulu dengan bahasa Inggris.

2). Nah, kalau udah diganti ke bahasa Inggris, sekarang liat di bagian atas ada deretan pilihan Search, Image, dll, cari disana ada tulisan SCHOLAR apa ngga, kalau ada tinggal klik, kalau ngga ada klik MORE lalu EVEN MORE. Nanti muncul :
Nanti disana ada : SPECIALIZED RESEARCH, klik SCHOLAR
Kalau berhasil masuk tampilan Google berubah jadi :

3). Masukin kata kunci ke kolom search.
Kunci dari mencari jurnal adalah memilih kata kunci yang tepat dan jangan mudah putus asa, hehehe.
Kadang - kadang kita tidak menemukan jurnal yang kita cari, bukan karena tidak tersedia tapi karena kata kunci yang kita masukkan salah, entah itu kurang spesifik atau istilah internasionalnya salah.
Dan satu hal yang penting ketika mencari jurnal adalah : jangan pakai kata kunci yang panjang, kata kunci itu paling panjang 2 kata. 
Contoh : 
Tugas Obstetri Patologi, topiknya Persalinan Preterm, disuruh cari evidence based deteksi dini Persalinan Preterm. Jangan kalian ketik Evidence Based Screening Preterm Pregnancy, kalau cari begini jurnal yang muncul cuma sedikit atau bahkan ngga ada, atau kalaupun ada tidak relevan dengan apa yang dicari.

Kalau masih inget kuliah Literature Searching waktu D3 dulu, pernah kita diajarin tentang penggunaan AND dan OR dalam pencarian literatur di Google, inget - inget??? Ya sudah kalau ngga. Jadi begini :
  • Kita gunakan AND kalau kita mencari 2 hal yang berhubungan, untuk contoh diatas kita gunakan AND, sehingga kata kuncinya jadi : PRETERM PREGNANCY AND SCREENING maka munculah semua jurnal yang mengandung Preterm Pregnancy dan Screening
  • Kita gunakan OR kalau kita mau mencari dua hal sekaligus, contoh : mau cari Preterm Pregnancy sama Preeklampsi, kata kuncinya : PRETERM PREGNANCY OR PREEKLAMPSI, nanti muncul semua jurnal tentang Preterm dan semua jurnal tentang Preeklampsi.
Hal lain yang sering salah adalah salah menuliskan istilah, karena jurnal ini sifatnya internasional jadi istilah yang digunakan juga istilah internasional, kalau mau cari tentang sunat perempuan misalnya, ngga akan ada kalo carinya dengan kata kunci Sunat Woman, carinya Genital Mutilation dan sebagainya... kalau untuk beberapa penyakit atau komplikasi tertentu biasakan cari dengan istilah medisnya.
Kalau tidak tau apa istilah internasionalnya cari dulu di google search, nanti bakalan banyak yang muncul sinonim dari kata yang kalian cari.

4). Kalau sudah memasukkan kata kunci nanti akan muncul list jurnal yang tersedia seperti ini :


Kelebihan dari menggunakan fasilitas Google Scholar adalah kalian bisa atur waktu terbit jurnal, kalau untuk LTA biasanya peraturan dari kampus literatur 5 tahun kebelakang kalian bisa atur di bagian yang ada tulisan ANYTIME, klik trus tinggal pilih tahun minimalnya disana jadi SINCE 2008

5). Kalau di list yang ada link warna biru disebelah kanan, biasanya tulisannya HTML xxx atau PDF xxx itu jurnal yang GRATIS. Kalian tinggal klik di link itu nanti google otomatis mengarahkan. Kalau yang ngga ada link biru - biru disebelah kanan itu yang BAYAR. Kalau yang ini cuma bisa kita liat abstraknya aja.

6). Kalau sudah masuk ke jurnalnya entah itu ke website atau langsung ke PDFnya tinggal save jurnalnya.


b. Langsung masuk ke website - website yang menyediakan jurnal gratisan
Kalau untuk bidang KIA listnya  bisa diliat di website 
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ ada jurnal yang gratisan ada yang bayar (klik free full text di bagian kanan website untuk mensortir jurnal - jurnal yang bisa didownload gratis).
Kalau masuk ke website - website tersebut kalian tinggal masukkan kata kunci ke kolom search, trus begitu muncul listnya tinggal dibuka - buka, ada yang cocok cari tulisan PDF (xxxKB) klik disana dan tunggu PDFnya muncul, tinggal di save deh.


Yak, begitulah kira - kira yang bisa saya bagi. Berhubung mata sudah sepet, dan jari udah pegel untuk telaah jurnal menyusul di post berikutnya.

Tapi harap maklum kalo ini cara yang paling amatiran karena cara ini didapatkan dari hasil iseng oprek - oprek google sendiri dikala sudah pusing eneg nyari jurnal, berhubung saya juga tidak terlalu pandai memahami komputer dan internet, kalo ada yang kurang atau salah gitu, tolong di beri masukan via comment.