Monday 3 February 2014

New Life : Bebas galau ala jomblo, menderita galau ala tante-tante

Tunggu-tunggu.... karena udah lama ngga ngeblog sebelum kita mulai, karena katanya kebersihan sebagian dari iman, ada baiknya gw bebersih dulu
*ambil kemoceng, lap debu, bersihin sarang laba-laba*

Hello.... dunia blogger sebangsa dan setanah air
Wellcome again to my *karatan* blog
Setelah entah berapa tahun ngga pernah nge post, akhirnya, niat ngeblog datang kembali. Yeaaah, moody blogger memang saya ini.

Dan saudara setanah air (seolah-olah yang baca blog gw banyak, padahal mah setahun yg view cuma 5 orang), kalau kalian membaca isi blog ini dari awal, isinya tak lain dan tak bukan adalah kegalauan masa jomblo belaka. Kegalauan kronis yang menggerogoti selama bertahun-tahun (baca:dari orok-25 tahun). Mungkin ada beberapa yang baca 2 postingan langsung muak, atau yang merasa senasib biasanya lebih betah baca karena merasa ada yang lebih merana hidupnya dari mereka.

Tapi postingan ini adalah titik balik saudara-saudara. Dengan postingan ini, saya mengabarkan sebuah kabar gembira, bahwasanya, jorok (jomblo dari orok) ini telah terlepas dari kutukan kejombloannya, melepaskan diri dari belenggu kegalauan yang selama ini melanda, dan menggerogoti.

Saya sudah menikah saudara-saudara...

Can u believe it? It's a miracle isn't it?

Setelah penantian panjang penuh kegalauan, akhirnya tuhan memberikan jawaban. Akhirnya tuhan mendengar doa-doa gw selama ini. Pada bulan Oktober 2013, akhirnya gw menikahi seorang pria yang tidak terlalu tampan, tidak terlalu kaya, tidak terlalu pintar, baik hatinya, dan yang terpenting cukup sabar menghadapi kecerewetan gw, sebut saja namanya PANDA. Kenapa panda? Karena buncit perutnya, gempal badannya, tapi cute dan menggemaskan.

Yah, akhirnya ada juga yang melihat gw sebagai calon istri potensial. Ini adalah bukti bagi para jomblowan dan jomblowati yang masuk kategori jorok atau jomblo kronis, bahwa, seperti yang Mariah Carey bilang: "there must be miracle, when you believe", pasti ada keajaiban bagi para jomblo. Yang harus dilakukan hanyalah bersabar, dan jangan terlalu perfeksionis, maunya yang begini-begitu, yang ini yang itu, ingat kata pepatah: "kenapa harus cari yang sempurna kalau yang sederhana bisa membuat bahagia" (waras mode: ON).

Gw menghentikan kejombloan gw tepat ketika para jomblo tertekan oleh bully dari berbagai pihak di media sosial. Sungguh terlalu, jomblo adalah pilihan saudara-saudara, bukan nasib. Jadilah jomblo yang beradab, jomblo high class, jangan rendahkan status jadi cabe-cabean cuma karena kalian ingin berhenti jadi jomblo.

Oke, back to the right track....
Walaupun gw sudah menikah, tenyata kegalauan belum berakhir.
Jarak memisahkan gw dan panda. Dia di jakarta raya, gw di lampung sang bumi ruwa jurai.
Alasan pekerjaan memisahkan kami, gw masih ada kontrak ngajar dan suami nggak mungkin pindah ke lampung.

Maka, kegalauan akibat jomblo kronis, digantikan dengan kegalauan akibat jab*ay (unappropriate word, tapi ngga ada kata lain yang bisa menggantikan kata ini dalam konteks kalimat tersebut) kronis. Jadi, titik balik dalam kehidupan gw adalah menggeser status dari single jadi single but not available, menikah statusnya tapi pada kenyataannya tetap sendiri, kemana mana sendiri, menjalani hidup sendiri. Ketemu cuma sebulan sekali, sebulan dibalas 2 hari.

Yakin deh, sekarang ini banyak banget yang bernasib sama dengan gw. Long distance marriage (LDM) udah bukan hal yang asing, karena banyak yang menikah tapi hidup terpisah karena pekerjaan atau pendidikan. Gw masih beruntung masih 1 negara, cuma dipisah selat sunda. Kasian yang beda negara, beda benua.

Tapi, bagaimanapun keadaannya, life must go on. Berani mengambil keputusan artinya berani menanggung risiko. Walaupun masih galau, paling ngga galau gw naik level, jadi galau ala tante-tante.

So... kalau lo berharap postingan blog gw akan berubah, lo salah. Episode postingan galau gw belum berakhir, galau gw cuma naik level. Siap-siap terima muntahan kegalauan ala wanita (bukan ibu, gw belom jadi ibu) setengah rumah tangga (setengah nikah-punya surat nikah, sudah muhrim, tapi hidup ala jomblo).

Welcome to my new life :)