Wednesday 28 March 2012

Cause I ain't giving up for love!




Baby you know that
Maybe it's time for miracles
Cause I ain't giving up on love
You know that, Maybe it's time for miracles
Cause I ain't giving up on love
No I ain't giving up on us


(Adam Lambert - Time for Miracles)


How two strangers become lovers, is always be a great and funny story for me. It's a miracles.


Dulu setiap pulang ngerias si emak selalu cerita gimana si pengantin yang dirias ini dulunya ketemu, awalnya gw sebel kalo si emak uda cerita beginian, pertama karena gw menganggap si emak suka ngurusin urusan orang, kedua karena ngga penting buat gw, yg penting adalah mereka pake jasa si emak yang artinya dapet duit :P
Tapi setelah gw pulang ke Lampung dan gw didaulat untuk jadi asisten si emak dan selalu kebagian untuk memake - up pengantin lelaki dan perempuan, ternyata nggak perlu ditanya si pengantin bakalan cerita dengan sendirinya gimana mereka ketemu saat dirias, dan ini jadi bagian favorit gw dari merias pengantin.

Banyak cerita pertemuan yang gw denger, tapi setiap pasangan punya cerita yang berbeda. Ada beberapa cerita yang berkesan, salah satunya cerita dari pasangan kak N dan bang Y. Kak N ini tetangga gw, orang Bali juga, rumahnya persis sebelahan sama rumah gw yang dulu. Kak N ini kenal dengan bang Y lewat chatting, waktu itu tahun 2002an belom ada Facebook, jadi masih pake MiRc, kebetulan sama - sama orang Bali jadi mungkin kak N merasa bang Y ini bisa dipercaya. Dan komunikasi berjalan lancar, satu kendalanya waktu itu bang Y tinggal di Jakarta dan kak N di Lampung. Dari chatting via MiRc pindah ke SMS, dari SMS maju ke telponan. Sampe di satu titik mereka merasa ada ketertarikan dan si bang Y bernyali tinggi untuk menemui kak N dengan dateng langsung ke rumahnya, padahal mereka belum pernah ketemu sama sekali. Wanita mana yang tidak melting kalo ada laki - laki yang sebegitu NIATnya untuk mengenal dia. Bang Y diterima dengan baik sama keluarga kak N dan mereka memutuskan untuk berpacaran. One day, Mama kak N cerita ke si emak tentang bang Y, dan berdasarkan deskripsinya ternyata bang Y itu adalah keponakan dari Om gw, iparnya si emak dan si emak kenal baik dengan keluarga besarnya bang Y di Jakarta. Disini, fenomena dunia sempit terjadi. Ternyata kami masih saling terkait hubungan keluarga jadi, berhubung pacaran cuma dilakukan lebih banyak via telpon dan sms, semakin mudah untuk kak N mempelajari latar belakang bang Y dari si emak. Semakinlah bulat tekad mereka untuk pacaran lebih serius, dan mereka akhirnya menikah. Kata si emak, kalau orang yang benar - benar berniat baik untuk saling mengenal dan memang benar ada ketertarikan pasti segala usaha dan upaya bakalan dilakukan untuk ketemu, walaupun itu artinya seperti orang bodoh yang ngga tau Lampung tiba - tiba datang dan ketuk pintu rumah untuk langsung ketemu seperti yang bang Y lakukan. Pernah gw tanya ke bang Y, "kokniat amat dateng ke Lampung??" Jawabannya kalau disimpulkan kira - kira jadinya begini : "Yah, beginilah nasib kami para perantau, menjadi minoritas yang berusaha mempertahankan agama, sulitnya mencari pasangan memaksa harus melebarkan sayap kemana - mana, dan sekalinya ketemu yang pas harus maju terus pantang mundur". At this point, four thumbs up buat bang Y.

Yang membuat gw terkesan dengan cerita ini bukan akhir dari cerita pertemuan mereka. Mereka memang akhirnya menikah, happy ending. Tapi ternyata Tuhan cuma kasi kebahagiaan sebentar, bang Y tiba - tiba meninggal 3 tahun setelah mereka menikah karena kecelakaan. He's so young (T__T), mereka bahkan belum punya anak. Waktu itu gw udah kuliah di Bandung, dan habis tutup telpon dari si emak gw langsung nangis, inget dengan wajah ceria kak N dan bang Y waktu mereka cerita awal ketemu mereka di ruang tamu rumah gw, dan dengan cepatnya bang Y pergi. Sad ending. It makes me wondering, why bad things happen to good people????? 
Om mokshantu, swargantu, ksamantu, murcantu, suniantu. 
Om ksama sampurna ya namah swaha


Rest in peace bang Y ;(


Cerita yang paling baru, yang bakalan nikah tanggal 10 nanti kak W dan bli M, orang Bali juga. Awalnya mereka dikenalin sama saudaranya kak W. Dikenalinnya cuma lewat sms gitu, karena si kak W di Bandar Lampung, bli M di Lampung Selatan. Lalu, sms berlanjut ke telpon, dan karena merasa cocok bli M dateng ke rumahnya kak W ketemuan. Awalnya si orang tuanya kak W ngga terima karena salahnya kak W dia ngga cerita tentang bli M, jelas aja ortunya kaget tiba - tiba someone from nowhere yang tidak diketahui asal - usulnya dateng ke rumah nemuin anaknya, sampe si bli M harus menyebutkan saudaranya kak W yang ngenalin mereka baru ortunya nerima dengan baik. 

Itupun belum selesai ceritanya, dari situ ternyata si kak W suka dengan bli M, tapi bli M ngga begitu suka, setelah mereka memutuskan nikah baru bli M bilang kalo dulu ngga suka alasannya karena fisiknya ngga sesuai dengan apa yang bli M pengenin *sadis*. Komunikasi terputus, kata kak W jadinya kaya peribahasa : "habis penasaran sepah dibuang".  

Tapi emang dasarnya jodoh, si kak W ketemu lagi dengan bli M setelah 2 tahun ngga ketemu, ketemunya di Pura waktu odalan. Mereka ngga saling sapa, tapi bli M liat kak W sama keponakan kecilnya, keliatannya keibuan banget *katanya*. Sebulannya lagi ngga sengaja ketemu lagi karena urusan kerjaan, disitulah bli M ngeliat gimana kerjanya kak W, gimana cara dia menangani masalah, baru keliatan kalo kak W ini pinter *katanya*. Bli M mulai cari - cari info lagi tentang kak W dari sudara dan temen kerjanya, menurut kabar yang beredar, walaupun fisiknya memang ngga cantik kaya model, ngga mulus, langsing dan putih kaya penyanyi Korea *bli M bener - bener menggunakan kata - kata ini waktu cerita* ternyata orangnya cerdas, dewasa dan perhatian. Mulailah Bli M mendekati lagi, awalnya kak W ngga mau, karena terlanjur kesel bli M memutus komunikasi tanpa alasan yg jelas, tapi dengan segala upaya *katanya* bli M berhasil PDKT ke kak W dan keluarganya, dan semakin mengenal, semakinlah bli M yakin kalo kak W ini bisa jadi ibu dan istri yang baik dan mereka menikah, totalnya butuh waktu 4 tahun. Dan so far, dari beberapa pasangan penganten, mereka ini pasangan paling sableng yang pernah gw temuin, but they look so deeply in love, aiiih.... kalo mereka baca ini pasti idungnya kembang kempes semua deeeh!

Pelajaran yang bisa diambil dari dua cerita itu adalah :

  1. Cerita sukses mereka adalah karena mereka tidak mudah menyerah dengan keadaan.
  2. Jangan hanya lihat fisik, fisik itu tidak abadi, nanti tua berkeriput, setelah mati terbakar api, yang penting dan abadi adalah kepribadian, sampai matipun tetap dikenang, bagaimana kita bisa menilai kepribadian seseorang kalau kita ngikutin pepatah : dari mata turun ke hati?
Sebagai pemirsa setia National Geographic atau Nat Geo Wild dan Animal Planet gw sering banget nonton Killing Weaponnya berbagai jenis binatang, dan satu kesimpulan yang bisa gw tarik bahwa semakin cerah warnanya, semakin cantik kulit, atau penampilan suatu binatang, semakin dia berbisa. Contoh : kadal oranye, warnanya bagus banget, cerah ceria, tapi ternyata dia bisa membunuh ular, membunuh kodok, bahkan walaupun dia berhasil ditelan bulat - bulat sama pemangsanya, si pemangsa yang bakalan mati karena bisa si kadal begitu kuatnya, dan setelah si kodok mati, kadal keluar lagi hidup2 dari mulutnya si kodok.
Dan hal yang sama (semakin cerah warnanya, semakin cantik kulit, atau penampilan suatu binatang, semakin dia berbisa) menurut gw juga berlaku untuk manusia, karena Tuhan menciptakan manusia tidak sempurna, kadang - kadang penampilan luar bisa sangat menipu, bagus rupanya, busuk hatinya dan berdasarkan pengalaman ini memang benar terjadi. 
That's why I love geeks :)

Tapi ngga bisa di generalisasi juga sih, ada beberapa orang beruntung yang diberi kelebihan sama tuhan, berwajah menawan, berhati emas dan pintar. Mungkin anak gw nanti yang begitu, hehehe.

1 comment:

  1. We are grateful for your dedication about this helpful post. thanks for explain this post with taking your important time.

    ReplyDelete